Rabu, 11 November 2009

Gunung Argopuro 3088m dpl PDF Print E-mail

ImageGunung Argopuro terkenal dengan kesan misterinya. Tidak seperti gunung lainnya, sewaktu mendaki gunung ini kita akan dihadapkan dengan jalan setapak yang membentang dari pinggang pegunungan yang satu kepegunungan yang lain, pendaki tidak akan segera melihat puncak Gunung Argopuro (pucak utama) dan Puncak Rengganis (puncak yang palin gpopular didatangi para pendaki). Gunung Argopuro dikelilingi oleh pegunungan dataran tinggi. Mendaki gunung ini perlu kekuatan fisik serta mental yang baik, karena kondisi medan yang berupa savana yang terbentang menguji kesabaran serta fisik setiap pendaki.Akan tetapi jika anda beruntung, anda bisa betemu dengan burung merak yang lumayan banyak populasinya di gunung ini. dan mengenai persediaan air, tidak perlu takut karena banyak terdapat sumber air.

Akses Transportasi

ImageGunung yang terletak di Jawa Timur ini tidaklah terlalu sukar untuk akses transportasinya. Kota yang terdekat dengan gunung ini adalah Probolinggo dan untuk mencapai kota tersebut dari kota Surabaya bisa pakai bus ataupun kereta api Mutiara Timur yang ke Banyuwangi dan kemudian turun di Probolinggo. Berikut adalah rincian transportasi ke dan dari gunung tersebut. Transportasi menuju bermi bisa dengan menggunakan bus yang biasanya mangkal di samping Hotel "BROMO" Probolinggo. Jadwal keberangkatannya hanya dua kali dalam sehari. Bisa juga naik bus jurusan Situbondo atau Besuki dari termina bus Probolinggo dan turun ditengah perjalanan, tepatnya dipertigaan atau mesjid Pajarakan. Kemudian berganti kendaraan angkutan desa yang mangkal dipertigaan, dengan rute Pajarakan - Bremi. Bila ingin menginap dulu di Bremi sebelum mendaki bisa menggunakan villa (penginapan Rengganis) berbentuk bangunan Belanda (bangunan lamanya) yang tidak jauh dari pos polisi.

DARI ATAU MENUJU BERMI
Dengan Bus AC Surabaya - Probolinggo............................................................... Rp. 15.000
Atau dengan Kereta kelas bisnis Mutiara Timur, Surabaya - Probolinggo.......................... Rp. 20.000
Kereta ini berangkat dari stasiun Gubeng Surabaya dua kali sehari, pagi jam 9.10 dan siang jam 01.00
Jika andadari jakarta lebih mudah bagi anda jika anda naik kereta dari Jakarta menuju stasiun Gubeng. Contoh kereta BIMA sampai Gubeng sekitar jam 06.30 pagi jadi anda masih punya waktu banyak untuk istirahat.
Naik angkot yang kejurusan Dringu dari stasiun Probolinggo dan turun di Terminal Lama (Pool Bus AKAS).............................. Rp. 1.500,-
Dengan Mini bus AKAS dari Probolinggo - Bermi.................................................... Rp.10.000

DARI ATAU MENUJU BADERAN
Dengan BUS AC dari Surabaya - Pasar Besuki...................................................... Rp. 25.000
Atau dengan Kereta bisnis Mutirara Timur, Surabaya - Probolinggo......................... Rp. 20.000
kemudian dilanjutkan naik angkot dari stasiun Probolinggo ke Terminal................. Rp. 2.000
Kemudian naik bus jurusan Besuki..................................................................... Rp. 10.000
Dari besuki dilanjutkan dengan angkot ke Baderan.............................................. Rp. 5.000

ImageInfo tambahan lainnya:
Sewa satu kamar per malam nya di Penginapan Rengganis di desa Bermi Rp.20.000 kamar ini kapasitas untuk 4 orang.
Untuk sewa porter per hari........... Rp.40.000 - Rp.50.000


Rute Pendakian

JALUR PENDAKIAN DARI ARAH BARAT

ImageBERMI - TAMAN HIDUP
Jalur pendakian dari Bermi dimulai saat keluar dari Penginapan Rengganis kekiri turun mengikuti jalan dan kemudian belok kekanan dan nantinya akan melewati Ponsok Pendaki, hanya sayangnya kondisinya tidak begitu terawat dan tampak kotor. Jalur normal ini sekarang jarang ditempuh oleh para pendaki lokal karena jalurnya sudah semakin curam. Ada jalur alternatif yang lebih enak untuk dilewati yaitu dari penginapan belok kanan mengikuti jalan dan kemudian berbelok kearah kiri memasuki ladang penduduk yang banyak ditumbuhi oleh pohon jati (waypoint: 07º 58’ 14.5” LS 113º 29’ 44.9” 1046m dpl). Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, akan sampai dilokasi perkemahan dekat dengan Danau Taman Hidup. melewati perkebunan kopi, damar dan kemudian memasuki hutan tropis, dari sini kita akan sampai dipuncak bukit. Turun beberapa menit dari puncak bukit, jalan bercabang, yang kiri akan menuju ke puncak Rengganis, dan jalur lurus yang menurun menuju ke lokasi kemah Danau Taman Hidup. Sebaiknya bermalam di sini karena sumber air yang berikut yaitu AENG KENIK sangat jauh.

ImageTAMAN HIDUP - AENG KENEK
Pendakaian sebaiknya dimulai sepagi mungkin karena jalur pendakian dari Taman Hidup hingga Cisentor adalah jalur trek yang terpanjang di gunung ini. Siapkan juga perbekalan air yang cukup untuk diperjalan. Jalur trek yang panjang, melingkari punggungan dan juga turun naik punggungan cukup menguras tenaga. Setelah melewati sebuah kalimati yang terletak diatara dua punggungan diatas punggungan ini ada pos "Cemara Lima" (waypoint: 07º 58’ 37.4” LS 113º 33’ 22.9” 2456m dpl). Pos ini hanya berupa sebuah permungkaan yang sedikit landai tanpa pondokan. didepan persis kita bisa melihat puncak bukit Cemara Lima. Dari Taman Hidup ke Aeng Kenek memakan waktu 6 jam (potong istirahat makan siang 1 jam). Di Aeng Kenek ini ada sungai kecil yang mengalir (Aeng Kenek artinya air kecil). Dan juga disini kita bisa mendirikan tenda karena ada tempat yang cukup luas bisa menampung 4 tenda untuk tenda kapasitas 3 orang.

ImageAENG KENEK - CISENTOR
Kemudian setelah lewat dari Aeng Kenek jalan setapak akan melewati medan yang melingkar dan naik turun serta terus memasuki hutan cemara dan tak lama kemudian kita akan bertemu dengan padang rumput Rumput pertama di jalur Bermi ini. Tiba di Sicentot dalam waktu tempuh 3 jam dari Aeng Kenek. Sicentor merupakan basecamp di jalur segitiga untuk menuju puncak. Air yang mengalir di Sicentor sangat melimpah untuk berbagai keperluan. Di Cisentor ini ada sebuah pondok dan areal buat mendirikan tenda yang cukup luas.

ImageCISENTOR - RAWA EMBIK
Sepanjang jalur pendakian menuju Rawa Embik kita akan keluar masuk padang rumput yang banyak ditumbuhi oleh pohon bunga edelweis hingga setinggi tiga meter. Jika beruntung dan jika anda tidak terlalu berisik selama melewati padang rumput yang ditumbuhi oleh rumput "gimbal" ini anda akan bisa melihat burung merak. Medan pendakian yang naik turun dan savana ini tidaklah membosankan untuk didaki. Sekitar 2 jam perjalanan kita akan sampai di Rawa Embik, disini anda bisa mengisi ulang persediaan air anda. Rawa Embik ini berupa sebuah savanna yang cukup luas. Hanya sayangnya disini populasi babi hutan cukup tinggi ini terlihat dari banyaknya lobang yang digali oleh babi hutan yang mencari umbi-umbian dan cacing yang merupakan makannya.

ImageRAWA EMBIK - SAVANA LONCENG
Dari Rawa Embik ke Savana Lonceng tidaklah begitu jauh sekitar 1 jam perjalanan, medannya masih sama dengan etape sebelumnya. Jalur trek yang melewati savana dan sesekali tanjakan melewati bukit. Setelah melewati sebuah tanjakan yang cukup curam anda akan sampai di daerah Savana Lonceng. Savana Lonceng ini adalah merupakan persipangan menuju Puncak Argopuro dan Puncak Rengganis. Menurut cerita Savana Lonceng ini adalah tempat para pengawal Putri Rengganis menambatkan kuda-kuda mereka.

ImageSAVANA LONCENG - PUNCAK ARGOPURO (3088 m dpl)
Dari pertigaan jalan setapak yang ada di Savana Lonceng ambil yang kekiri melewati savana dan kemudian sampai di kaki puncak Argopuro, tanajakan cukup curam melewati hutan cemara yang tidak begitu rapat. Puncak utama Argopuro ini hanya berupa sebuah dataran yang tidak begitu luas. Jarak tempuh dari pertigaan Savana Lonceng hingga sampai di puncaknya hanya +/- 15 menit. Puncak Argopuro yang banayk ditumbuhi oleh pohon cemara membuatnya menjadi rindang dan enak sekali untuk beristirahat, akan tetapi pemandangan kehalang oleh pohon-pohon cemara tersebut.

ImagePUNCAK ARGOPURO - PUNCAK ARCA
Turun dari puncak Argopuro sebaiknya jangan turun lewat jalan naik tadi tapi ada jalan turun diarah yang berlawanan (jangan ambil jalan turun yang ada disebelah kiri saat kita sampai dipuncak tapi didepannya). Jalur ini akan menuntun kita menuju puncak kedua tertinggi di pengungan ini, hanya di peta belum ada namanya akhirnya kami menamakanya dengan PUNCAK ARCA, karena tidak jauh dari puncak ini ada sebuah arca amun sayang sekali sudah tidak ada kepalanya karena telah digondol oleh para pencoleng benda purbakala. Jika kita perhatikan dengan seksama batu-batu yang ada di daerah puncak Arca ini rapi teratur tersusun seperti anak tangga dan bangunan. Tak pelak lagi di puncak ini juga terdapat sebuah candi dulunya hanya sayang karena struktur tanah dan tangan jahil telah menghapuskannya. Turun dari Puncak Arca, jangan terus mengikuti jalan setapaknya yang turun, setelah tiba dekat dua batu yang tegak berdiri seperti gerbang lalu berbeloklah kekiri dan turun terus menuju Savana Lonceng. Sebelum sampai di savana, disebelah kiri akan terlihat kawah mati Rengganis. Jalan setapak akan terus menuntun kita kembali ke pertigaan Savana Lonceng tadi.

ImageSAVANA LONCENG - PUNCAK RENGGANIS
Hanya butuh waktu 15 menit anda sudah memasuki areal puncak Rengganis yang diselimuti oleh belerang yang mengeluarkan bau yang tajam. Puncak yang lebih populer dari pada puncak utamanya ini. memang menarik sekali. ada banyak sekali reruntuhan candi yang bisa anda jumpai. Hanya sayang puncak inipun tak luput dari tangan vandalis yang telah merusaknya. Konon, dahulu kawasan tersebut merupakan tempat pertapaan seorang raja yang telah turun tahta dan menjadi seorang pendeta, bersama seorang putrinya bernama Dewi Rengganis yang juga seorang pertapa berilmu tinggi. di lokasi puncak paling tinggi, terdapat bangunan tumpukan batu yang menyerupai kuburan. bangunan itu dikenal oleh masyarakat peziarah sebagai petilasan Dewi Rengganis. Jika anda turun kearah belakang anda akan menemukan sebuah komplek candi yang tinggal reruntuhan namun masih terlihat jelas gerbangnya dan ruang-ruang kamarnya.

JALUR PENDAKIAN DARI ARAH TIMUR

ImageBADERAN - MATA AIR I
Jalur pendakian dari arah timur ini lebih landai jika dibandingkan dengan jalur dari arah barat. Hanya saja lebih panjang. Dari desa Baderan hingga pintu hutannya cukup jauh, anda akan melewati perladangan penduduk yang banyak sekali jalan yang bercabang dan menyesatkan. Pada umumnya pendaki akan menginap di Sumber mata air pertama, jarak tempuh dari Baderan hingga ke Mata Air pertama sekitar 6 jam. Medan pendakiannya setelah memasuki hutan cukup landai dan karena kita berada diatas punggungan yang dikiri kanannya membentang jurang yang dalam. Mata Air pertama cukup jauh dari lokasi camp.

ImageMATA AIR 1 - CIKASUR
Setelah melewati Mata Air pertama, jalur setapak masih sama dan mulai menanjak, dirute ini ada lagi sebuah sumber mata air yang dikenal dengan sebutan Mata Air II, Sebaiknya anda mengisi persediaan air disini karena hingga ke Cikasur tidak ada air dan anda akan lebih banyak melewati savana yang terbuka dan terik kena matahari. Setelah turun dari sebuah punggungan, anda akan sampai di savana pertama untuk jalur Baderan ini. dari sini jalur pendakian akan terus keluar masuk savana hingga sampai di Cikasur. Dari Mata Air I hingga ke Cikasur butuh waktu tempuh 6 - 7 jam. Cikasur adalah sebuah Savana yang sangat luas. Dahulu dijaman Belanda di lokasi ini akan dibuat lapangan terbang, tidak ada keterangan yang jelas kenapa tidak jadi. Disini kita bisa menemukan bekas-bekas bangunan Belanda tersebut dan jika kita perhatikan Savana ini dari atas bukit jelas sekali memang terlihat ada bekas-bekas runway yang belum jadi ditengah savana ini. Di Cikasur ini terdapat sebuah pondok kecil. Cukup susah mencari temapt untuk mendirikan tenda disini karena tebalnya rumput di Savana ini. Tapi didepan Pondok masih bisa menampung maksimal 3 tenda ukuran 3 orang. Di Cikasur ini banyak sekali ditemukan tumbuhan salada air, yang enak sekali dicampur sebagai sayuran.

CIKASUR - CISENTOR
Perjalanan dari Cikasur menuju Cisentor dimulai dengan mendaki bukit di sebelah kanan savana (didepan sebelah kiri pondok), terus masuk kedalam hutan dan kemudian bertemu dengan savana lainnya lagi. Kita akan keluar masuk beberapa savana dan kemudian memasuki hutan yang melipiri punggunan. Setelah sebuah turunan curam kita akan sampai di tepi sungai Cisentor dan menyeberanginya untuk sampai dilokasi perkmahan dekat pondok. Jarak tempuhnya dari Cikasur ke Cisentor sekitar 3-4 jam. Jika naik dari Jalur timur ini (Baderan) untuk lokasi camp sebaiknya dilakukan di Rawa Embik karena jarak yang tanggung dari Cikasur ke Cisentor. Rawa Embik adalah temapt yang pas untuk ngacemp pada jalur pendakian dari Arah Timur (Baderan). Untuk keterangan jalur kepuncak sama dengan jalur pendakian dari barat.

Perijinan

Pos PPH Desa BaderanUntuk perijinan pendakian dari jalur Barat (Bermi) cukup dilakukan di Pos polisi Bermi. Dengan menyerahkan fotocopy KTP ketua rombongan dan menulis buku log pedakian dengan menuliskan nama setiap rombongan serta rencana pendakian. Sedangakan perijinan untuk jalur pendakian dari timur (Baderan) harus melaporkan identitas diri untuk dicatat identitas dan tujuan pendakian kepada petugas KSDA Dataran Tinggi Yang Timur, syarat lain yang harus ada untuk perijinan di Badera adalah surat jalan dari organisasi/club atau bagi kalangan pendaki non club cukup keterangan surat jalan dari RT/RW. Letak kantor KSDA ini persisi disebelah SD Negeri Baderan. Disini juga bisa diperoleh informasi mengenai seputar Gunung Argopuro.

Tempat Menarik

Ada beberapa tempat menarik dan mempunyai nilai sejarah yang terdapat di Gunung Argopuro. Selain itu juga mempunyai pemandangan yang indah, yaitu:

  • Danau Taman Hidup
  • Savana besar Sikasur
  • SAvana Lonceng dan savana-savana lainnya.
  • Puncak Argopuro
  • Puncak Arca
  • Puncak Rengganis
=================================================================================================
Gunung Arjuno 3339m dpl PDF Print E-mail

ImageGunung ini terletak di propinsi Jawa Timur, bertype Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl. Biasanya gunung ini dicapai dari dua titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari TRETES dan BATU. Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Guung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun "Kakek Bodo" yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.

Rute Pendakian

Gunung Arjuna dapat didaki dan berhagai arah; arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang, dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta).

RUTE TRANSPORTASI
RUTE ANGKUTAN DARI SURABAYA:
Angkutan mulai dari Surabaya (terminal Bungurasih/Purbaya)
Naik bis jurusan Malang dari bungurasih (turun di Pandaan).
Naik angkutan lokal dari terminal Pandaan turun di Tretes (turun hotel Tanjung).
Ijin pendakian pada posko (jalan kurang lebih 30 M dari hotel tanjung) Untuk Arjuna.

RUTE PENDAKIAN DARI TRETES:
Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman. Dan Pos PHPA Tretes kita dapat langsung rnendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuna. Setelah berjalan antara 4 - 5 jam ke arah barat daya dari Tretes kita dapat berhenti dan bermalam di pondok tempat orang mencari bijih belerang, disini terdapat air yang cukup melimpah untuk memasak atau mandi, Hampir setiap hari sekitar 20 -- 30 orang buruh mencari dan membawa batu belerang ke Tretes. Ke esokan paginya pendakian dapat dilanjutkan ke puncak Welirang atau berbelok kita langsung kearah Gunung Arjuna. Perjalanan dari pondok sampai ke puncak Gunung Welirang, akan melewati hutan Cemara yang jalannya berbatu. Setelah berjalan 3 jam kita akan sampai di puncak Gunung Welirang. Di bawah puncak Welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes sampai ke puncak Welirang memakan waktu 7 - 8 jam. Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gunung Arjuna maka setelah sesampai di puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ± 10 menit tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilalui adalah hutan cemara dengan melewati sebuah jurang dan pinggiran Gunung Kembar I dan Gunug Kembar II. Setelah berjalan 6 - 7 jam kita akan sampai di puncak Arjuna. Tetapi sebelumnya kita akan melewati tempat yang dinaniakan “Pasar Dieng”, ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuna dan terdapat batu­ yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan waktu ± 10 menit. Untuk Imagemencapai Gunung Arjuna dan Gunung Welirang dibutuhkan waktu 5 sampai 6 jam. Puncak Gunung Arjuna anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5-10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota-kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu- lampu kapal. Puncak G. Arjuna disebut juga dengan Puncak ‘Ogal-Agil’ atau ‘Puncak Ringgit. Disekitar puncak bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Rute turun dapat ke kota Lawang atau ke arah timur dengan melewati Hutan Cernara, Hutan tropis dan perdu. setelah itu kita akan melewati Perkebunan Teh Wonosari bagian utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu daripada kembali ke arah Gunung Welirang/Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang kurang lebih 6 jam.

RUTE PENDAKIAN DARI LAWANG:
Mendaki Gunug Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena kota Lawang mudah sekali kita tempuh baik dan arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita tuju dan arah ini. Bila kita menginginkan mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kita naik bus jurusan Malang dan turun di Lawang (kira-kira 76 Km) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari kita naik bus menuju Lawang dengan jarak 18 Km. Dan Lawang kita naik kendaraan umum (angkutan desa) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian ke puncak dimulai dari desa ini menuju ke Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini. Dari desa Wonosari terus berjalan dan melewati kebun teh Wonosari serta terus naik selama 3 - 4 jam perjalanan kita akan sampai di “Oro - Oro Ombo” yang merupakan tempat berkemah. Dari ”Oro-oro Ombo” menuju ke puncak dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan melewati hutan lebat yang disebut hutan “LaliJiwo” untuk menuju puncak terakhir ini. Setelah kita melewati Hutan Lali Jiwo kita akan melalui padang rumput yang jalannva menanjak (curam) sekali. Mendekati puncak, Imagekita akan berjalan melewati batu-batu yang sangat banyak dan menjumpai tanaman yang sangat indah setelah itu kita akan mencapai puncak Gunung Arjuna. Rute pendakian lainnya yaitu dari kota Batu lewat Selecta yang terletak di sebelah Barat Gunung Welirang. Kota Batu merupakan tempat wisata yang memiliki sumber air hangat dari kaki Gunung Welirang dan keadaannva tidak berbeda jauh dengan Tretes. Dari arah Kediri atau Malang untuk menuju Batu kita dapat naik bus/Colt, selanjutnya perjalanan dari Batu menuju Selecta menggunakan Colt (angkutan pedesaan). Selecta salah satu tempat wisata yang ada di kota Batu dengan ketinggian 1.200 m dari permukaan laut. Setelah tiba di Selecta kita dapat bermalam haik di Hotel maupun Losmen. Besok paginya dengan colt, kita menuju desa Kebonsari. Di desa ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan kembalinya. Kita memulai pendakian dengan melewati ladang sayur-sayuran dan jalan setapak menuju ke arah timur laut dan terus naik melewati hutan tropika, dalam perjalanan ini samar-samar akan terlihat puncak Arjuna. Mendaki selama 5 - 6 jam akan mengantarkan kita pada punggungan gunung yang menghubungkan Puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah tenggara Gunung Kembar I. Kita masih harus menempuh perjalanan 1 - 2 jam lagi untuk menujupuncak Gunung Welirang ke arah kiri atau Gunung Arjuno ke arah kanan selama 4 - 5 jam.

RUTE PENDAKIAN PURWOSARI

Transport
Surabaya – Pasar Purwosari dengan bus jarak tempuh 2 jam
Pasar Purwosari – Desa Tambak Watu Angkot desa warna kuning Rp.3.000,- jarak tempuh 1 jam atau naik ojek dengan ongkos Rp.7.000,-

Perijinan
Ijin bisa diurus Didesa Tambak Watu dengan membayar Rp.2.000,- per orang di Pos Pendaftaran yang juga merangkap sebagai warung


ImageDusun Tambak Watu
Pendaki bisa beristirahat transit di rumah Ibu Puji di desa Tambak Watu ini. Dari desa Tambak Watu inilah awal pendakian menapaki jalan setapak menuju puncak Arjuna. Awal pendakian akan melewati hutan pinus yang tertata rapi, sementara di sela-sela pohon pinus tersebut banyak ditanami pohon kopi dan pohon pisang. Suasana tenang, adem, ayem dan wingit mulai terasa begitu memasuki kawasan ini. Jalan Pendakian berupa macadam sampai menemui bak air / tendon air.


ImageDesa Tambak Watu – Gua Antaboga : +/- 1jam
Gua Antaboga
Gua yang bernama Gua Antaboga. Goa ini berada di bawah tebing batu menghadap utara,dengan kedalaman 1,5 m, lebar 1 m, serta mempunyai ketinggian 1,25 m. Di depan gua terbapat sebuah pondokan yang bisa digunakan para peziarah untuk melepas penat setelah satu setengah jam berjalan menuju goa ini. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.


ImageGua Antaboga – Petilasan Eyang Abiyasa: +/- 1jam 30 menit
Petilasan Eyang Abiyasa
Jalan setapak disekitar situs ini ditata rapi dengan semen dan dikiri kanan jalan dibentuk taman-taman yang sangat rapi dan bersih. Terdapat kolam Dewi Kunti konon jika airnya diminum dapat memberikan keluhuran jiwa serta selalu ingat Hyang Kuasa. Di sini juga terdapat beberapa pondokan yang dibangun untuk pejiarah. Sekitar 50 meter agak ke bawah dari kedua petilasan ini terdapat situs Eyang Sekutrem.
Petilasan ini dinaungi oleh pohon-pohon besar sehingga dari kejauhan sudah nampak kesan wingit dan angker. Petilasan Eyang sekutrem juga berupa kamar yang tertutup tembok. Lebar bangunan tersebut sekitar 2,5m x 2m. Di dalamnya ada sebuah arca yang terbuat dari batu andezit dengan tinggi sekitar 70 cm. Di petilasan ini selalu dinyalakan hio dan dupa yang menyebarkan bau harum.

ImageEyang Abiyasa – Situs Eyang Sakri: +/- 10 menit
Situs Eyang Sakri
Petilasan ini berupa cungkup tertutup menghadap ke barat, terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat semacam makam batu yang membujur ke utara selatan. Di sampingnya berdiri sebuah pondok yang terbuat dari ilalang kering yang dapat digunakan untuk beristirahat maupun bermalam. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.

ImageSitus Eyang Saktri – Situs Eyang Semar: +/- 1jam 15menit
Situs Eyang Semar
ini terkenal paling angker, hindari menginap dilokasi ini, meskipun di sekitar situs ini terdapat tiga buah pondok dan sebuah aula yang dibangun oleh para pejiarah

ImageSitus Eyang Semar – Wahyu Makutarama: +/- 30 menit
Wahyu Makutarama
Petilasan ini berupa bangunan andesit yang berukuran 7 x 7 m dengan tinggi sekitar 3 meter. Di bangunan batu ini terdapat dua buah Mahkota raja yang berdampingan. Ini merupakan sebuah simbol kebesaran dari seorang raja jaman duhulu. Sumber Air dari bak / tandon air

ImageWahyu Makutarama – Puncak Sepilar +/- 20 menit
Puncak Sepilar
Bila dari Sepilar, menuju arah kanan menyusuri satu bukit, sampailah di Candi Wesi.
Di sini bisa dilihat tiga arca Pandawa, dahulunya terdapat lima buah patung namun patung Nakula dan Sadewa telah hilang dicuri. Di sebelah kiri bangunan Candi Sepilar bisa dilihat sebuah kuburan, yang menurut cerita merupakan merupakan tempat muksanya Eyang Semar. Di sebelah kanan situs ini di bangun sebuah pondokan oleh para pejiarah untuk menginap. Sekitar 100 meter ke arah kanan terdapat sumber mata air yang disebut sendang drajad.

ImagePuncak Sepilar – Candi Manunggale Suci +/- 3 jam
Candi Manunggale Suci
Candi ini hanyalah sebuah batu yang ditata seperti pondasi yang di atasnya terletak sebuah marmer yang bertuliskan huruf jawa dan di bawahnya lagi tertulis Sura Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti ( Kejahatan pasti kalah oleh kebaikan). Dan di bawah tulisan ini tersebutlah nama Maha Resi Agung Prawira Harjana. Orang ini adalah pengikut setia Bung Karno.

ImageCandi Manunggale Suci – Puncak Arjuna +/- 5 jam
Puncak Gn.Arjuna
Disekitar puncak gunung Arjuna banyak terdapat batu-batu besar yang berserakan, di sebelah utara puncak berupa jurang terjal berbatu-batu yang sangat indah. Sangat disayangkan batu-batu besar di puncak gunung Arjuna ini telah dicemari oleh coretan-coretan tangan-tangan mereka yang mengaku "Pecinta Alam". Ke arah barat tampak di depan kita gunung Welirang yang selalu mengeluarkan asap, disamping gunung Welirang ke arah Barat Laut tampak gunung penanggungan yang runcing sempurna, dengan puncak yang menyerupai gunung semeru. Kearah timur kita dapat menyaksikan puncak gunung semeru yang sangat menawan. Di sebelah selatan kita berdiri gunung Kawi dan gunung Anjasmoro. Di puncak gunung Arjuna terdapat sebuah batu yang berbentuk singasana (kursi) yang sering dikunjungi para pejiarah untuk membakar hio dan dupa. Pada batu ini terdapat gambar cakra dan tulisan jawa yang berarti Maha Kuasa, disinilah tempat bertahta penguasa Alam Gaib gunung Arjuna, Jangan coba-coba untuk duduk atau menginjak batu ini, agar terhindar dari celaka.
=====================================================================
Gunung Binaiya 3027m dpl PDF Print E-mail

ImageGunung Binaiya yang merupakan puncak tertinggi di kepualan Ambon ini berada tepatnya di pulau Seram. Berdiri dengan ketinggian 3027m dpl dan berada pada posisi geografis 3° 10' LS dan 129° 28' BT. Selain itu gunung ini juga mempunyai dua puncak lainnya yang mempunyai ketiggian 3019m dpl dan 3011m dpl. Gunung yang jarang dijamah pendaki gunung ini mempunyai tantangan tersendiri yaitu dikarenakan kita akan dihadapkan pada titik awal pendakian mulai dari 0 m dpl. Gunung ini berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 189.000 ha. Curah hujan cukup tinggi di taman nasional ini, rata-rata 2000 mm per tahunnya, dan musim penghujan terjadi pada bulan November hingga April dan musim kemarau pada bulan Mei hingga Oktober. Puncak Gunung Binaiya bisa dicapai dari dua sisi yaitu sisi utara dan sisi selatan.

AKSES TRANSPORTASI

Dari Ambon sebelum langsung mendaki terlebih dahulu harus pengurus perijinan pendakian di Masohi. Untuk mencapai Masohi dapat dilakukan dengan dua cara:

Image- Dengan menggunakan kapal cepat (lebih kurang memakan waktu 3 jam):
Dari Ambon naik angkot kota dengan jurusan Tulehu Rp.5.000,- / orang
Di Tulehu dilanjutkan dengan kapal cepat dengan jurusan Amahai. Rp.58.00,- /orang
Dari Amahai diteruskan dengan menumpang angkot jurusan Masohi. Rp.5.000,-/orang
dan kemudian turun di terminal Binaya, kemudian transportasi digantikan dengan Ojek motor hinga ke kantor Balai Taman Nasional.

- Dengan menggunakan angkutan bus:
Dari terminal Ambon kemudian naik bus dengan jurusan Masohi ongkosnya Rp.55.000,- / orang. Bus ini berangkat jam 05.00 WIT agar bisa pas dengan keberangkatan ferry yang pertama dari pelabuhan Ferry Liang. Bus ini akan berakhir di terminal Binaya, selanjutnya sama dengan alternatif pertama perjalanan dilanjutkan dengan Ojek Motor hingga ke balai taman nasional.

Selanjutnya rute transportasi tergantung pada sisi jalur pendakian mana yang akan dipilih, jika pendakian akan dilakukan dari sisi Utara maka jalur transportasi sbb:
Dari terminal Binaya - Masohi naik angkot dengan tujuan Tehoru dengan ongkos sewa Rp.25.000,-/ orang Dan kemudian dari Tehoru naik longboat/katinting (charter Rp.60.000,-) menuju Sounulu. Sounulu ini masih berada di pulau Seram bagian Selatan.

Jika akan mendaki dari sisi Selatan maka transportasinya sbb:
Dari Terminal Binaya - Masohi naik angkot dengan tujuan Tehoru, ongkos sewanya Rp.25.000,-/orang. Dan kemudian dari Tehoru naik longboat/katinting (charter Rp.50.000,- kalau hitung perkepala Rp.10.000,-/orang) menuju Moso.

RUTE TREKKING KE DESA KANIKE

Rute Sisi Utara

ImageSounulu - Desa Mangga Dua
Perjalan trekking menuju desa Mangga Dua ini membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 4 jam.

Desa Mangga Dua - Desa Yahe
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Desa Yahe dan membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 4 jam

Desa Yahe - Desa Piliana
Untuk mencapai Desa Piliana hanya butuh waktu perjalanan selama 1,5 jam dari Desa Yahe.

Desa Piliana - Camp 1 (1280m dpl)
Dari desa Piliana perjalanan akan mendaki terus hingga ketinggian 1280m dpl yang membutuhkan waktu sekitar 6 jam perjalanan. Sebaiknya mendirikan camp 1 disini dan baru keesokan harinya melanjutkan perjalanan.

Camp 1 - Air Merah
Dari lokasi Camp 1 menuju Air Merah butuh waktu tempuh sekitar 6 jam

Air Merah - Camp 2
Perjalanan dari Air Merah menuju Camp 2 butuh waktu dua setengah jam.

Camp 2 - Puncak Ina Putih (2280 m dpl)
Dari camp 2 perjalanan dilanjutkan ke Puncak Ina Putih yang berada pada ketinggian 2280 m dpl. dan membutuhkan waktu tempuh 2 jam

Puncak Ina Putih - Desa Maraina
Dari puncak Ina Putih ini kemudian turun menuju Desa Maraina yang membutuhkan waktu tempuh 6 jam. Di Desa Maraina ini adalah merupakan titik pertemuan dengan jalur dari sisi selatan.

Rute Sisi Selatan

ImageDesa Moso - Liang Amarawele
Perjalanan dari Desa Moso hingga ke Liang Amarawele ini memakan waktu kurang lebih 8 - 10 jam, melewati medan berupa hutan lebat, beberapa kali tanjakan, sungai kecil dan jalan setapak yang berada dipinggir jurang. Sebelum sampai di Liang Amarawele kita juga akan melewati sebuah dusun yang bernama Dusun Sinahari.

Liang Amarawele - Way Kapakasitamu
dari Liang Amarawele menuju Way Kapasitamu memakan waktu kurang lebih 8-10 jam dan melewati medan hutan tertutup, beberapa tanjakan dan jalur kali kecil. Diantara jalur ini kita jugaakan melewati Liang Silahata dan Liang Malasihata.

Way Kapakasitamu - Puncak Nasalala
Dari Way Kapakasitamu perjalanan menanjak menuju Puncak Nasalala dan memakan waktu kurang lebih 5-6 jam. Selain itu sebelum puncak Nasalala sebelumnya juga akan terlewati puncak Puncak Huale.

Puncak Nasalala - Desa Manusela
Dari puncak Nasalala perjalanan kemudian turun menuju desa manusela, melewati hutan bambu dan beberapa jalur air. Butuh waktu tempuh untuk sampai di desa Manusela kurang lebih 9 -10 jam.

Desa Manusela - Dusun Maraina
Perjalanan dari Desa manusela menuju dusun maraina membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Seperti yang diterangkan diatas di Dusun Maraina ini merupakan titik temu antara jalur dari sisi utara dan selatan.

Dusun Maraina - Dusun Selumena
Butuh waktu sekitar 5-6 jam untuk sampai di dusun Selumena, melewati Wai Isal dan hutan bambu. Jalan setapak sedikit relatif datar.

Dusun Selumena - Desa Kanike
Perjalanan dilajutkan dengan menyusuri sungai Wai Isal dan kemudian masuk kehutan. Waktu tempuh hingga sampai di Desa kanike adalah kurang lebih 5-6 jam.

RUTE PENDAKIAN

Desa Kanike - Way Huhu
Perjalanan pendakian dari Desa kanike hingga ke Way Huhu membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 8-9 jam, dan melewati beberapa sungai diantaranya Way Wasamata dan Way Ansela. Keadaaan medan pendakian berupa hutan yang cukup lebat dan tertutup, jalan setapaknya menanjak.

Way Huhu - Way Puku
dari Way Huhu hingga ke Way Puku membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 5 jam dan melewati daerah batas vegetasi hutan tertutup tadi mulai terbuka dan kiri kanan jalan terdapat jurang.

Way Puku - Puncak Binaiya 3027 m dpl
Dari Way Puku hingga ke puncak Binaiya 3027m dpl, hanya butuh waktu kurang lebih 10 menit. Dan dari puncak Binaiya 3027m dpl jika cuaca nya tidak berkabut akan terlihat jelas gari pantai utara dan selatan dari pulau Seram ini.

Way Puku - Puncak Binaiya 3019m dpl
Dari Way Puku menuju Puncak Binaiya 3019m dpl kita sebelumnya harus turun sedikit kelembah dan baru kemudian mendaki lagi kepuncak tersebut dan membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Hati-hati didaerah ini karena jika berkabut jarak pandang sangat pendek sekali.

Kontributor: Dessy (Wanacala)

=====================================================================